Representasi dan Penyimpanan Informasi: Dari Lisan ke Tulisan
Pada awalnya, satu-satunya "wadah" penyimpanan informasi adalah otak manusia. Pengetahuan, sejarah, hukum, dan cerita diwariskan dari generasi ke generasi melalui tradisi lisan. Metode ini memiliki kelemahan besar: sangat rentan terhadap kesalahan, lupa, dan perubahan seiring waktu. Kebutuhan untuk menyimpan informasi secara lebih akurat dan permanen mendorong lahirnya inovasi.
1. Simbol dan Gambar (Penyimpanan Visual Pertama)
Jauh sebelum tulisan, manusia menggunakan gambar untuk berkomunikasi dan mencatat peristiwa.
• Lukisan Gua (sekitar 40.000 SM): Ditemukan di berbagai belahan dunia seperti Lascaux di Prancis dan Maros di Indonesia, lukisan ini bukan sekadar seni. Ini adalah bentuk "basis data" visual pertama yang merekam adegan perburuan, ritual kepercayaan, dan fauna di sekitar mereka. Ini adalah upaya awal untuk menyimpan informasi bagi generasi mendatang.
• Petroglif: Ini adalah ukiran pada permukaan batu yang lebih tahan lama daripada lukisan. Simbol-simbol yang diukir sering kali mewakili konsep atau objek penting dalam budaya mereka.
2. Evolusi Tulisan (Revolusi Penyimpanan Data)
Perkembangan terbesar di era ini adalah penemuan tulisan, yang memungkinkan ide dan data direkam dengan presisi tinggi.
• Pictogram dan Ideogram: Tahap awal tulisan menggunakan pictogram, di mana gambar mewakili objek secara langsung (misalnya, gambar matahari berarti "matahari"). Ini kemudian berkembang menjadi ideogram, di mana simbol mewakili gagasan abstrak (gambar matahari bisa berarti "panas", "cahaya", atau "siang hari").
• Aksara Paku (Kuneiform) (sekitar 3500 SM): Dikembangkan oleh bangsa Sumeria di Mesopotamia, ini adalah salah satu sistem tulisan sejati pertama. Menggunakan stylus (alat tulis runcing) untuk menekan tablet tanah liat basah, mereka dapat mencatat transaksi perdagangan, hukum (seperti Kode Hammurabi), dan catatan administrasi kerajaan. Tablet tanah liat yang dibakar menjadi media penyimpanan yang sangat awet.
• Hieroglif Mesir (sekitar 3200 SM): Sistem tulisan kompleks ini digunakan di Mesir kuno pada monumen dan gulungan papirus. Papirus menjadi inovasi penting karena ringan dan portabel, menjadikannya "buku" pertama di dunia dan mempermudah penyebaran informasi.
• Alfabet (sekitar 1850 SM): Revolusi berikutnya adalah penemuan alfabet oleh bangsa Fenisia. Alih-alih memiliki ribuan simbol untuk setiap kata atau suku kata, alfabet hanya memerlukan sekitar 20-30 simbol untuk mewakili hampir semua bunyi dalam bahasa. Sistem yang efisien ini diadopsi dan diadaptasi oleh bangsa Yunani dan Romawi, menjadi dasar bagi banyak aksara modern dan secara drastis meningkatkan tingkat melek huruf serta penyebaran pengetahuan.
Pengolahan Informasi: Alat Hitung Pertama
Seiring dengan berkembangnya perdagangan, pertanian, dan astronomi, manusia membutuhkan alat untuk mengolah data numerik secara lebih efisien daripada sekadar menggunakan jari atau kerikil.
1. Metode Hitung Awal
Sebelum ada perangkat khusus, manusia menggunakan:
• Jari Tangan: Sistem basis 10 (desimal) yang kita gunakan sekarang kemungkinan besar berasal dari jumlah jari tangan kita.
• Tongkat Hitung (Tally Sticks): Manusia membuat takik atau ukiran pada tulang atau kayu untuk mencatat jumlah, seperti jumlah ternak atau utang. Ini adalah bentuk pencatatan data kuantitatif yang sangat awal.
2. Abakus (Sempoa)
Inovasi terbesar dalam komputasi pra-mekanik adalah abakus, yang muncul pertama kali di Sumeria sekitar 2700 SM dan kemudian berkembang di berbagai peradaban seperti Babilonia, Tiongkok (Suanpan), dan Romawi.
• Bagaimana Cara Kerjanya?: Abakus bukanlah kalkulator otomatis. Ia adalah alat bantu visual dan taktil yang memungkinkan manusia melakukan perhitungan aritmatika (penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, bahkan akar kuadrat) dengan sangat cepat.
• Signifikansi Komputasi: Abakus adalah perangkat komputasi digital pertama. Disebut "digital" karena ia merepresentasikan angka melalui posisi diskrit (terpisah) dari manik-manik, bukan melalui pengukuran kontinu (analog). Konsep representasi data dalam keadaan diskrit inilah yang menjadi inti dari semua komputer modern. Kecepatan dan keandalannya membuat abakus menjadi alat hitung utama dalam perdagangan dan teknik selama ribuan tahun, bahkan hingga era modern di beberapa belahan dunia.
Secara ringkas, Era Pra-Mekanik meletakkan seluruh kerangka konseptual untuk teknologi informasi. Era ini menciptakan solusi pertama untuk masalah fundamental: bagaimana cara mengubah ide menjadi simbol yang permanen (tulisan) dan bagaimana cara memanipulasi simbol-simbol tersebut untuk perhitungan (abakus). Tanpa fondasi ini, revolusi mekanik dan elektronik tidak akan pernah terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar